Menjadi
perempuan pembalap motor dan harus bertanding dengan para lelaki pembalap,
menyebabkan Sabrina Sameh kerap direndahkan. Alih-alih tekad surut, Mojang
Bandung ini malah makin semangat membuktikan. Dendam pun jadi motivasi.
Kembangkan Potensi Perempuan Pembalap
“Aku bisa jadi kayak begini, bisa juara, karena pertamakali balap aku dibilang cabe-cabean. Aku cuma diam tapi aku dendam. Lihat, suatu saat aku beli. Dendam aku dijadikan motivasi dan aku bayar mereka dengan sekarang. Dendamku motivasiku,” tandasnya dalam Bukalapak BukaTalks : It's a (Wo)man's, (Wo)man's World, Bukalapak, Jakarta (5/4/17).
Ada pengalaman tak terlupakan saat juara dan menginjakkan podium pertamakali dalam kejuaraan Trendipromo Mandira
di Sirkuit Sentul kelas 155cc. Saat tiba gilirannya start, para pembalap saling
bertaruh, bahkan ada yang 'siap minum benzol jika Sabrina juara.
“Podium pertama, aku agak dilecehkan,
karena mungkin aku bertahan selama dua tahun. Biasanya perempuan
pembalap hanya bertahan 3-5 bulan. Sampai akhinya aku dijadikan judi. Aku start
terakhir dan mereka teriak-teriak; kalau Sabrina juara saya minum benzol. Itu di Sentul, aku ingat. Yang satu lagi; kalau Sabrina juara, saya bayar 500 ribu,” ungkapnya.
Meski kesal dan emosi bercampur aduk, namun ia tetap sabar, karena ini ujian. Sabrina
pun berpacu. Akhirnya ia menang dan juara ketiga.
Konsisten di dunia balap, Sabrina mencuri perhatian hingga ke Palu, Sulawesi Tengah dan diminta mengembangkan potensi perempuan
pembalap di daerah tersebut
“Dua tahun ini saya diambil Palu
untuk mengembangkan pembalap perempuan di Sulawesi. Di Jawa Barat sudah cukup berhasil
karena perempuan pembalap, road race khususnya, sudah banyak, dan
tim pabrikan sudah pakai pembalap wanita. Sehingga saya diambil ke Sulawesi
untuk mengembangkan bibit-bibit perempuan pembalap,” pungkas dara 22 tahun ini.
Bukalapak BukaTalks juga menampilkan Alexandra
Asmasoebrata, perempuan pembalap pertama di Indonesia bahkan di Asia di kelas
gokart dan mobil formula. Memulai debutnya di usia 12 tahun, Andra telah meraih
berbagai prestasi hingga mengantarkan dirinya ke kejuaraan internasional di
tahun 2007, yaitu Formula Renault Asia dalam dunia balap mobil formula.
Juga hadir Dian Indah
Carolina, mahasiswi yang tergabung dalam unit kegiatan mahasiswa pecinta alam
di Mahitala Unpar, terpilih menjadi salah satu anggota The Women of Indonesia's
Seven Summits Expedition 2014. The Women of Indonesia's Seven Summits
Expedition adalah sekumpulan wanita pendaki gunung yang memiliki visi untuk
menaklukkan tujuh puncak gunung dunia.
Komentar
Posting Komentar