Melalui Satu Data, Kantor Staf Presiden mendukung dan
berupaya penuh untuk melakukan pembenahan atas data pemerintah Indonesia. Data
tersedia dalam format terbuka dan mudah digunakan kembali, demi meningkatkan
transparansi dan akuntabilitas pemerintah, dan meningkatkan partisipasi
masyarakat mengawal pembangunan.
Teknologi Berbasis Masyarakat
Portal Data Indonesia
diinisiasi Unit Kerja Presiden Bidang Pengawasan Pengendalian Pembangunan
(UKP-PPP) sebagai salah satu komitmen pemerintah dalam Open Government
Partnership. Poin tersebut penting ditekankan dalam Indonesia DataDriven Journalism (IDDJ) 2017: “Pemanfaatan Data Terbuka untuk Kemajuan Energi
Nasional dan Peningkatan Kualitas Hidup Masyarakat”, BallroomPertamina, Gedung Utama Lt M, Kantor Pusat PT Pertamina (Persero), Jakarta
(21/4/17).
"Bapak Presiden juga selalu mendengungkan open
goverment. Bagaimana data ini bisa dibuka ke publik. Di sinilah kami
melihat adanya suatu relevansi dari forum ini, dari sudut pandang Pemerintah,
kami secara masif, struktural dan sistematis ingin menyediakan data yang
setransparan -transparannya bagi sahabat-sahabat jurnalis," terang Deputy
1 Bidang Pengelolaan dan Pengendalian Program Prioritas Nasional, Kepala Staf
Kepresidenan Darmawan Prasodjo,
Bicara era keterbukaan data, perusahaan-perusahaan
sudah lebih dulu memulai. Banyak yang beralih dari corporate based menjadi
citizen based. Korporasi yang masih mempertahankan hak milik perorangan
(proprietary) makin tertinggal dengan perusahaan yang melibatkan elemen-elemen
masyarakat.
Sebut saja Linux yang dibangun jutaan ahli teknologi
seluruh dunia, sumber terbuka yang berhasil digabungkan Google menjadi satu
sistem operasi bernama Android. Dana yang digunakan pun jauh lebih murah.
Di sinilah ada perubahan yang mendasar dari corporate
based menjadi citizen based, lanjut Darmawan. Ada keterlibatan masyarakat. Citizen based technology development
"Ada involvement masyarakat. OS Linux dibangun
jutaan ahli teknologi seluruh dunia. Oleh Google di-compile menjadi satu OS
bernama Android. Semua boleh pakai. Sedang yang berbasis korporasi, semua
proprietary. Dana yang digunakan untuk membangunnya milyaran dolar. Android
jauh lebih murah,” jelas
Darmawan.
Komentar
Posting Komentar