Ingat dialog Spiderman: Homecoming
(2017) ketika Tony Stark merayu Peter Parker bertemu jurnalis? Dia harus
meyakinkan Pete, mereka jurnalis ‘betulan’ bukan blogger (narablog). “Behind
this door are real journalists, not bloggers,” tandas Stark.
Pengalaman Pengguna
Sebagai narablog saya tertawa getir. Sejak itu, sentilan Stark selalu terngiang, hingga saya mengikuti Workshop Indonesian Social Blogpreneur (ISB) bersama CNI Indonesia “10 Quick Tips On Content Marketing”, Plaza Festival, Jakarta (27/8/17).
Narablog
kawakan Haya Aliya Zaki mengungkapkan, selain untuk wartawan, 5 W (Who, What, Where, When, Why) 1 H (How) juga formula utama narablog
dalam membuat konten.
“Tidak hanya wartawan yang melakukan reportase, 5W 1H ini rumus dasar untuk menulis. Kalau ada satu unsur yang hilang, tulisan kita akan pincang,” tuturnya saat
mengungkap tema 'How to Win a Blogging Contest'.
Meski
bukan wartawan, narablog Selain tulisan, konten juga berupa foto, video, dan infografis. Maka Kak Haya mengajak blogger bekerja laiknya
wartawan, yakni menempuh wawancara, dokumentasi, riset, dan mengumpulkan referensi.
Ulasan
blogger itu soft selling. Sehingga
bersifat pengalaman nyata pengguna lewat gaya bahasa nan cair tapi tetap informatif. Waktu
mengikuti lomba mengulas produk untuk ibu hamil dan menyusui, Kak Haya mewawancarai
adik iparnya.
“Ceritakan
pengalaman pribadi. Kalau belum cukup, tambah pengalaman orang lain. Wawancara.
Ada user experience-nya,” imbuh pemenang utama lomba blog Vitalis Glamorous (2017).
Sebelum
menulis tentang satu merk calir raga, Kak Haya lebih dulu gali data. Produk lotion tersebut mengklaim berbahan alami. Maka, Kak Haya mengonfirmasi kawan di Badan Pengawas Obat dan Makanan (BPOM) tentang syarat produk alami.
“Saya pernah menulis body lotion yang diklaim brand-nya
adalah alami. Saya sampai tanya ke teman di Badan Pengawas Obat dan Makanan (BPOM). Kalau ada dua bahan utama yang
alami bisa disebut secara keseluruhan produk alami,” jelas Alumnus Farmasi
Universitas Sumatera Utara.
Peluang Blogger
Kemudian riset, dapat dilakukan dengan berselancar ke laman-laman
yang kredibel dan valid. Sedang untuk referensi, kita ambil dari situs resmi dan laman institusi terkait. Selanjutnya,
buat kalimat seefisien mungkin dan minimalisir jargon asing.
“Gunakan
kalimat pendek. Maksimal 1 kalimat 14 kata, maksimal satu kalimat 2 baris.
Lebih banyak kalimat aktif karena lebih mudah dicerna. Minimalisir bahasa dewa
yang hanya dimengerti orang yang berkutat di bidangnya,” pesan Kak Haya.
Workshop juga menghadirkan Digital Marketing Specialist, Niko Riansyah yang membeberkan tips content marketing. Pelajari berbagai contoh content marketing yang sukses, pahami target audiens, mudahkan akses konten dan tidak dibatasi, serta sajikan konten secara kreatif dan unik.
Usai mendapat banyak ilmu baru, kita pun bisa langsung menerapkan. CNI Indonesia mengajak blogger meraih peluang bisnis bersama rencana pemasaran inovatif; i-Plan 2017. CNI merupakan perusahaan yang memasarkan berbagai kategori jenis produk berkualitas tinggi, antara lain; Makanan Kesehatan, Makanan dan Minuman, Produk Perawatan dan Kecantikan Diri, Produk Peralatan Rumah Tangga, dan Pertanian/Perikanan.
Berpengalaman selama 31 tahun, CNI juga melebarkan sayap ke mancanegara. Perusahaan asal Bandung ini berekspansi ke Singapura, Hong Kong, Cina, India, Brunei, Filipina, Taiwan, dan Nigeria. Konsistensinya membuahkan berbagai penghargaan baik nasional maupun internasional. Salahsatunya, CNI memperoleh The Best Corporate Image dalam Indonesia’s Most Admired Company (IMAC) Award selama 7 kali berturut-turut dari 2007 hingga 2013.
Gusti Alendra dari Divisi Pemasaran CNI Indonesia memaparkan peluang bermitra bersama CNI. Kepiawaian blogger membuat konten dan bersosial media mampu mendatangkan penghasilan besar. Seperti rekan kita yang sukses bergabung di Gerai CNI dan memviralkan produk hingga menarik konsumen.
"Waktunya terbatas tapi punya fans. Dia hanya memviralkan posting dan update status nama toko sendiri. Ternyata luar biasa, masih mahasiswa, berpenghasilan 5 juta rupiah perbulan. Pokoknya sebarkan, mereka buka dan belanja. Kita dapat keuntungan langsung dan komisi periode," jelas Gusti Alendra yang menuturkan keuntungan mencapai 7-12% per produk.
Peluang bisnis terbuka luas bagi blogger yang senantiasa meningkatkan kapasitas diri. Melalui pelatihan dan ajang berbagi pengalaman, juga kita perkuat komunitas dan jalin jaringan. Jadi, tunggu apa lagi? Yuk, kita bergerak!
Komentar
Posting Komentar