Menyongsong detik-detik pergantian tahun
kita kembali mengevaluasi pencapaian selama 12 bulan. Sudah sejauh mana kita
berjalan (bahkan berlari), sudah setinggi apa kita mendaki, sudah punya apa
saja kita saat ini, sudah lakukan apa saja sepanjang tahun ini.
Sudah Lama Ada Jawabannya
Berangkat dari situ, kita kembali menentukan resolusi di tahun depan. Semua demi tercapai cita-cita, untuk meraih kesuksesan. Tapi apakah tolok ukur kesuksesan itu? Apakah indikator cita-cita berhasil dicapai?
Tergantung
kepada siapa saya bertanya.Jika saya bertanya kepada pengelola mushala sebelah
rumah jelas berbeda jawabannya dari jawaban seorang kawan yang mengelola perusahaan
multi nasional. Bila saya bertanya kepada seorang ibu rumah tangga mungkin
berbeda jawabannya dari jawaban seorang ibu rumah tangga yang juga karyawati
sebuah jaringan ritel internasional. Tapi kalau saya bertanya
dengan seorang pedagang kaki lima mungkin tidak akan jauh berbeda dari jawaban
seorang pengusaha yang sudah go inernasional. Namun bisa juga pertanyaan yang disandingkan ini tidak apple to apple.
Mengapa
juga saya bertanya kepada orang lain jika saya belum selesai bertanya kepada diri
sendiri? Kenapa juga saya bertanya-tanya bila ternyata jawabannya sudah ada selama
ini. Jawabannya sudah lama dekat di sekitar saya. Ia sudah sering memberi tanda.
Ia selalu datang memberi kabar. Hanya saja saya yang kurang bahkan tidak peka, selalu
sambil lalu, kerap berada di tengah kesibukan. Mencari apa yang saya pikir harus
dicari.
Jawabannya
ada di tiap kali saya bangun tidur menyambut pagi lagi. Jawabannya ada di tiap interaksi
saya dengan istri dan kedua anak-anak yang masih berada di tingkat awal jenjang
pendidikan formal, masih duduk di bangku sekolah dasar. Jawabannya ada di tiap
kali saya berhubungan dengan sanak famili, kolega, dan masyarakat. Jawabanya ada
di tiap kali saya ke luar rumah dan menyesap sari pati semesta. Jawabannya ada di ujung langit. Hanya saya saja
yang kurang bahkan tidak peka. Hingga hari ini.
Katanya,
cukuplah kematian sebagai nasihat. Dan memang benar adanya. Semahir apapun
motivator besar memberi motivasi, setelaten apapun guru berpengalaman mendidik murid,
sepiawai apapun pelatih profesional menempa partisipan. Tak ada yang bisa menggerakkan
secara signifikan selain jasad yang teronggok di rumah duka. Padahal dia sudah
tidak bisa melakukan apa-apa. Tapi kita yang hidup tetap menganggap perlu terpaku
serupa menyimak kepada yang terbujur kaku di depan mata.
Ternyata
hal terpenting dalam hidup ini bukanlah kehidupan ini. Bukan. Di sini hanya persinggahan. Cuma sementara. Jadi apalah pencapaian selama 12 bulan ini. Sudah sejauh mana
kita berjalan (bahkan berlari), sudah setinggi apa kita mendaki, sudah punya apa
saja kita saat ini, sudah lakukan apa saja sepanjang tahun ini. Berangkat dari
situ, kita kembali menentukan resolusi di tahun depan. Semua demi tercapai
cita-cita, untuk meraih kesuksesan. Tapi apakah tolok ukur kesuksesan itu? Apakah
indikator cita-cita berhasil dicapai? Husnul khatimah. Akhir yang baik. Penghujung
yang dilalui secara lancar. Sampai di penghabisan dengan tugas yang ditunaikan dengan sukses.
Jadi
sekarang yang perlu dilakukan setidaknya menurut saya, resolusi di tahun baru yang
paling hakiki, itu pun kalau saya bisa melalui tahun 2019 dan berksempatan merayakan
tahun baru lagi, adalah mengumpulkan modal secukupnya agar bisa meraih husnul khatimah.
Bagaimana caranya? Duh, kembali saya pun mengajukan tanya lagi.
Saudaraku,
maukah kutunjukkan amalan yang punya pahala terus mengalir meski kita sudah
berpulang nanti? Amal itu adalah wakaf. Jika selama ini kita menganggap wakaf sebatas tanah, gedung, atau aset yang relatif besar dan tak bergerak, kini berwakaf
lebih mudah dengan wakaf tunai melalui iwakaf. Wakaf uang disalurkan ke
program-prgram sosial maupin usaha di mana hasil pemanfaatan jadi amal jariyah
yang terus mengalir. Profit yang selalu bertambah hingga tiba hari akhir di
mana penimbangan dan penghitungan amal ibadah selama hidup di dunia dilakukan. Sungguh
tiada rugi berniaga dengan Allah SWT. Kita berpikir harus mengeluarkan harta
padahal pada akhirnya yang dikeluarkan
itu untuk kebaikan diri kita sendiri nanti.
Alasan Tak Terbantahkan
Dari Abu Hurairah
Rodiyallahu’anhu, ”Sesungguhnya Nabi Shallallaahu ‘Alaihi Wasallam
telah bersabda, Apabila seseorang meninggal dunia, terputuslah amalnya kecuali
tiga perkara: sedekah jariyah (wakaf), ilmu yang bermanfaat, dan anak sholeh
yang mendoakan ibu bapaknya.” ( HR. Muslim )
Wakaf Kini Mudah dan siapapun
bisa verwakaf. Ibadah sosial yang dicontohkan Rasulullah shallallahu alaihi wa
sallam dan para sahabat.Wakaf ini hukumnya Sunnah. Wakaf bisa
dilaksanakan dengan mudah karena tidak bernisab/ ukuran, dan dapat
dilakukan dengan cara Transfer, Jemput Wakaf, ataupun Wakaf Online melalui
Website iWakaf dan tautan lainnya. Hidup menjadi berkah karena harta yang kita
berikan akan dikelola secara maksimal sehingga menghasilkan manfaat terus
menerus kepada para Maukuf’alaih (penerima manfaat. yamg yang etrakhir dan
paling penting. wakaf merupakan amal jariyah di mana pahala mengalir
terus menerus meskipun orang yang berwakaf (Wakif) sudah meninggal dunia.
Produk wakaf yang dapat
dipilih adalah :
• Wakaf Uang
• Wakaf Properti
• Wakaf Pertanian
• Wakaf Klinik
• Wakaf Sumur
• Wakaf Masjid
Mudahnya Berwakaf di zaman NOW, dengan Wakaf Uang yang diamanahkan para Wakif akan segera dikelola dan
dipergunakan dalam bentuk Wakaf Produktif. kecuali dana wakaf sumur dan wakaf
masjid langsung disalurkan jika nilainya mencukupi.
Hasil Pengelolaan Wakaf
Uang/ Melalui Uang, disalurkan untuk kemaslahatan masyarakat yaitu penerima
manfaat wakaf (maukuf ‘alaih), melalui Program Sosial sebagai berikut :
1. Beasiswa Dokter Yatim
& Dhuafa
2. Beasiswa Sarjana Hafidz
Yatim & Dhuafa
3. Bantuan Modal
usaha
4. Distribusi Al Qur’an
dan Sarana Masjid
Atau program
sosial lainnya
Berwakaf Jangan Tungu
Nanti Karena Wakaf Pahalanya Mengalir Abadi
Yuk Pilih Wakaf Uangnya
dengan semangat tingkatan surga :
A. Wakaf Al-Firdaus : Rp.
11.000.000,-
B. Wakaf Adn : Rp.
1.100.000,-
C. Wakaf Darussalam : Rp.
110.000,-
D. Wakaf Ma’wa : Rp.
11.000,-
*(include 10% infaq
operasional)
Konsultasi &
Konfirmasi Wakaf :
SMS/WA : 0813.75.900.678
Transfer Wakaf a.n Yayasan
Inisiatif Wakaf
BNI Syariah :
121.333.777.5
Cimb
Niaga Syariah : 8600.0487.4600
Komentar
Posting Komentar