Featured Post
Begini Cara Hindari Jebakan Money Game
- Dapatkan link
- X
- Aplikasi Lainnya
Pandemi yang berujung pada resesi global menuntut masyarakat untuk tangguh bertahan. Bahkan kita juga dipaksa putar otak mencari sumber penghasilan baru, termasuk bergabung dengan Multi Level Marketing (MLM). Namun jangan asal pilih perusahaan MLM, karena bisa berisiko terjebak dalam skema money game.
Asosiasi Penjualan Langsung Indonesia
Dewan
Komisioner Asosiasi Penjualan Langsung Indonesia (APLI) Djoko H. Komara
mengingatkan masyarakat agar selalu berhati-hati dengan MLM yang terindikasi money game. Praktik curang ini makin marak muncul di
tengah krisis ekonomi. Djoko menyarankan, cara menghindari jebakan MLM yang terindikasi
money game adalah dengan memilih perusahaan
MLM yang sudah bergabung menjadi anggota
APLI
“Kalau
sudah anggota APLI, sudah pasti bukan money
game, karena kita sudah verifikasi semuanya.” Tegasnya dalam pengantar sesi
hari pertama APLI Talk Show, Nu Skin, Jakarta, 7 Desember 2020, Jakarta.
Praktik
money game yang dilakukan oknum
perusahaan MLM sangat mencoreng reputasi perusahaan-perusahaan MLM yang memang sudah
bertahun-tahun menjalankan bisnis yang baik.
Dewan
Komisioner APLI Hari Menggala memaparkan, direct
selling dapat menjadi peluang usaha yang menarik. Setidaknya ada 4 alasan kenapa model bisnis penjualan langsung
bisa menjadi kesempatan menambah penghasilan di tengah resesi ekonomi. Pertama, tiap orang dapat menjalankan bisnis
ini dengan modal dan risiko yang kecil. Kedua,
Dalam bisnis ini tidak diperlukan keahlian atau persyaratan khusus. Ketiga, dalam menjalankan direct selling, penjual tidak bekerja
sendiri melainkan dipandu mentor dan tim bisnis. Keempat, bisnis direct selling
menyediakan pelatihan yang diperlukan mitra usaha dalam menjalankan bisnis
dengan baik dan benar. Pelatihan –pelatihan ini mencakup leadership skill, sharing skill, dan people skill.
APLI Galakkan Produk Lokal dan Ekspor Bersama
Acara
dilanjutkan dengan APLI Talk Show Sesi 1 yang mengusung tema “Peran Serta
Industri Direct Selling Dalam Perekonomian di tengah Pandemi”. Hadir narasumber
Dirjen Perdagangan Dalam Negeri Syailendra,
Kepala Sub. Direktorat Sektor Tersier BPKM
Rizki Novihamzah, dan Ketua Umum APLI Kany
V. Soemantoro
Moderator
temu wicara yang juga Sekjen APLI Ina Rachman mengungkapkan, industri direct selling mampu memberikan kontribusi
14,7 triliun bagi ekonomi tanah air selama pandemi. Dirjen Perdagangan Dalam
Negeri Syailendra menyampaikan data terkini, bahkan jumlah tersebut sudah bertambah
menjadi sekitar 16 triliun. Syailendra paparkan, sekitar 42,5% produk dari perusahaan
MLM di Indonesia adalah produk lokal. Jadi, hampir 50% produk yang dijual industri
direct selling adalah produk dalam negeri.
Syailendra mengimbau agar APLI lebih memperbanyak produk lokal dan ekspor bersama.
Merespon
imbuauan Dirjen Perdagangan Dalam Negeri, Ketua Umum APLI Kany V. Sumantoro yang
juga Presiden Nu Skin ungkapkan, APLI sudah mempunyai road map yang mencakup upaya menghasilkan produk-produk lokal, dan
menjalankan ekspor. Misal, lebih dari 15
produk Nu Skin diproduksi di dalam negeri dan diekspor, bukan hanya ke Asia
Tenggara, juga sampai ke Australia dan negara-negara Eropa.
Seri
APLI Talk Show merupakan salah satu rangkaian dari perhelatan APLI Convention
2020 Exhibition and Award. Temu wicara yang berlangsung selama 3 hari ini juga
menghadirkan menarik lainnya, yakni di Hari Pertama Sesi Kedua berlangsung talk
show bertajuk “Upaya Pemerintah Dalam mengatasi Maraknya Money Game Yang Semakin
Canggih”.
Di
hari kedua, APLI Talkshow mengangkat tema “Pentingkah Halal produk dan Sertifikasi Syariah dalam Direct Selling
di Indonesia”. Narasumber yang hadir antara lain; Deputi Bidang Pengawasan
Pangan Olahan BPOM RI, Ketua Bidang Industri Bisnis da EkonomI Syariah M. Bukhori Muslim, dan Dewan Komisioner APLI Koen Verheyen.
- Dapatkan link
- X
- Aplikasi Lainnya
Komentar
Posting Komentar