Featured Post
Data Science adalah Gabungan Berbagai Disiplin Ilmu
- Dapatkan link
- X
- Aplikasi Lainnya
Facebook Batasi API
Hal ini disampaikan Pencipta Drone Emprit Ismail Fahmi dalam Kelas Daring Laboratorium Forensik Kebahasaan “Potensi dan Pemanfaatan Big Data dalam Riset Forensik Kebahasaan”, Badan Pengembangan dan Pembinaan Bahasa (Badan Bahasa), Kementerian Pendidikan, Kebudayaan, Riset, dan Teknologi, Zoom Meeting, 29 Juli 2021.
“Kerjaan saya banyak. Sedangkan isu banyak sekali. Yang penting ada dulu. Biasanya yang sering saya pakai cuma dua; Twitter dan berita online,” sebut pendiri Media Kernels Indonesia.
Adapun, kalau untuk klien, Fahmi memberikan analisis lengkap dari 5 sumber data utama yakni Twitter, Facebook, Instagram, Youtube dan Berita Daring. Drone Emprit adalah layanan berbayar untuk analisis media sosial menggunakan Artificial Intelligence dan Natural Learning Process (NLP).
Analisis di Twitter lebih mudah dibanding sebagian besar platform lain yang kini membatasi pihak luar untuk tidak mengakses data terlalu bebas. Jadi, proses analisis tergantung dari ketersediaan data dari tiap platform. Misal, di Facebook, ungkap Fahmi. Media sosial besutan Mark Zuckerberg ini kini banyak menutup pintu untuk programmer atau developer bisa mengakses antarmuka pemrograman aplikasi Facebook
“Facebook mulai
mengurangi. Kita sudah tidak bisa lagi menggunakan API (Application Programming
Interface- red) terlalu bebas seperti
dulu. Banyak pintu ditututup. Kita ambil datanya jadi susah,” beber Fahmi.
Instagram juga setali
tiga uang. Kalau mencari data tertentu di Instagram, kita harus menggunakan hastag yang terkait tema pencarian.
Kalau tidak ada tagar, data yang kita target tidak muncul. Maka, harus ada
metode lain untuk mendapatkan postingan tanpa tagar. Fahmi akui, kendala utama dalam
melakukan analisis media sosial ada di tiap platform itu sendiri. Kendati
demikian, hal ini tidak menutup kemungkinan kalau kita mau analisis lewat cara
yang tidak biasa atau jalan belakang.
Gabungan Berbagai Disiplin Ilmu
Bicara soal analisis forensik digital tidak lepas dari profesi imuwan data (data scientist) dan insinyur data (data engineering). Menurut Fahmi, dalam aktivitasnya, analisis media sosial membutuhkan kerjasama antar individu dari berbagai dispilin ilmu. Analisis data tidak sekadar yang berhubungan dengan aspek teknis, coding, mesin pembelajaran (machine learning), dsb. Analisis data forensik digital juga melibatkan pakar di bidang komunikasi, ilmu politik sosial dan budaya, Ilmu antropologi.
Selain Media Kernels Indonesia yang berisi 7 orang developer, Fahmi juga mendirikan Astra Maya yang terdiri daro 20 orang pakar dari berbagai bidang keilmuan non teknis. Mereka adalah kumpulan tim ahli yang berlatar belakang ilmu sosial yakni Komunikasi, Psikologi, dan Sosial Politik.
Komunikasi terdiri dari 4 pihak yakni komunikator, pesan, medium, dan peneriman. Jadi ketika kita ingin menganalisis aktivitas berkaitan peristiwa, misal, pemilihan presiden, koalisi, dan kampanye, butuh orang yang memahami dinamika politik memperkuat tim di dapur teknis agar analisis lebih menyeluruh.
“Partai ini bicara tentang ini. Kenapa dia menyerang ini. Kenapa Si A bicara tentang ini. Kita harus punya background knowledge-nya. Saya tidak mengerti ilmu politik, analisisnya terbatas. Tapi buat mereka yang punya background knowledge, maknanya bisa lebih dalam,” pungkas Fahmi.
Hadir juga sebagai
narasumber Kelas Daring Laboratorium Forensik Kebahasaan, Peneliti LIPI M. Alie
Humaedi, dan Praktisi dari Universitas Bayangkara Surabaya Budi M. Mulyo.
- Dapatkan link
- X
- Aplikasi Lainnya
Komentar
Posting Komentar