Featured Post

Mindset Baru Pendidikan, Hadirkan Psikolog di Sekolah

 

Direktur Madina Islamic School Lucky Suharyanti

Psikolog Anak Seto Mulyadi menukil temuan terbaru Kementerian Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak perihal kesehatan mental anak di masa pandemi. Menurut hasil survei KPPA, sebesar 13 persen anak depresi karena terbebani kurikulum sekolah daring selama pandemi. 


Kejar Target

Untuk itu, Kak Seto, panggilan akrabnya, meminta penerapan kurikulum yang menyesuaikan kondisi pandemi atau kurikulum darurat yang tak sekadar fokus pada IPTEK, juga memberi porsi siginfikan untuk kesehatan fisik dan mental.

Senada dengan Kak Seto, Pegiat Literasi dan Ibu dari dua siswa sekolah dasar Kiki Handriyani mengungkapkan, selain mengejar target, sekolah juga jangan abai terhadap kesehatan mental peserta didik, lebih-lebih di masa pandemi. Ibu Kiki menekankan pentingnya sekolah menyediakan psikolog atau tenaga didik yang berkhidmat terhadap kesehatan mental anak. Hal tersebut disampaikan dalam sesi tanya-jawab Webinar Madina Series “Mengubah Mindset Baru di Dunia Pendidikan”, Sabtu 12 Maret 2022,  bersama Moderator Direktur Madina Islamic School Lucky Suharyanti, S.P.i.   

Merespon pertanyaan tersebut, salah satu narasumber, Camat Tebet Jakarta Selatan Dyan Airlangga MAP menyampaikan, target adalah sesuatu yang akan selalu ada dalam tiap aktivitas, termasuk di sekolah dasar. Yang terpenting bagaimana mengupayakan supaya target tidak membebani siswa.       

“Sebenarnya, ketika sudah masuk di dunia kerja, kita akan berhadapan dengan target. Bagaimana kita mengelola anak agar target itu tidak menjadi beban, tidak melewati batas-batas mereka. Tapi kita perkenalkan mengenai target ini” tutur Pak Camat.  

Pak Camat menyambut baik usulan agar sekolah memprioritaskan kehadiran tenaga ahli di sekolah yang mengelola kesehatan mental anak. Karena, kita tidak pernah tahu apa yang terjadi ketika anak keluar dari gerbang sekolah. Kondisi ideal ada di sekolah. Namun ketika anak keluar dari gerbang sekolah, itu adalah kehidupan yang sebenarnya. Maka, kita harus membekali anak dengan kelengkapan pendidikan yang menyeluruh, termasuk penguatan mental anak.

Mengelola manusia memang tantangan yang luar biasa, lanjut Pak Camat. Untuk itu, penting bagi Pemerintah, Orang Tua, Lembaga Pendidikan, dan Tenaga Pendidik saling bergandengan mengupayakan bersama. Pak Camat mengatakan, kalau hal ini sudah masuk level kebijakan, kalau dianggap penting, tentu pihaknya akan mensosialisasikan kepada dinas pendidikan atau di forum-forum resmi Pemerintah Provinsi DKI Jakarta.

Direktur Sekolah Islam Tugasku Agus Listiyono, S.P.d., membeberkan, tuntutan zaman mengharuskan arah kebijakan yang selalu update dan berbeda. Meski kurikulum pendidikan kerap berganti, namun aspek kognitif selalu diutamakan bagi peserta didik. Contoh, Ujian Nasional (UN) yang diganti menjadi Asesmen Nasional (AN), serta Sistem kelulusan UN yang diganti menjadi Asesmen Kompetensi Minimum (AKM) dan Survei Karakter. UN selama ini menjadi biang stres lantaran membuat  siswa tertekan mengejar nilai tinggi. Kini dengan AKM, memungkinkan peserta didik memiliki kemampuan memproses dan menganalisis dengan daya literasi tinggi. 

Webinar Madina Islamic School juga menghadirkan Asisten Pemerintahan Drs. Mahludin, M.M yang mewakili Walikota Jakarta Selatan Munjirin, S.Sos, M.Si. 


Insan Kamil

Selain kesehatan fisik, tak pelak, kondisi mental juga memengaruhi ketahanan individu dalam menghadapi pandemi. Meski tidak semua sekolah secara khusus menghadirkan psikolog, namun sudah ada guru bimbingan konseling yang memilki materi pembelajaran mencakup dasar-dasar psikologi. Sebagai salah satu lingkungan ideal yang mengupayakan aspek tersebut, institusi pendidikan pun konsisten mewujudkan pendidikan yang holistik, termasuk Madina Islamic School. 

Tak hanya membangun kapabilitas anak dalam aspek ilmu pengetahuan dan teknologi, Madina Islamic School juga peduli terhadap kesehatan fisik dan mental peserta didik. Madina Islamic School menyediakan dua psikolog dan dua guru bimbingan konseling untuk mengawal tumbuh kembang siswa/i MIS 

Madina School memiliki Student and Parent Counseling Service. Layanan ini memungkinkan komunikasi senantiasa terjalin melibatkan wali murid, peserta didik, guru dan sekolah. Segala hal menyangkut kebutuhan anak dibahas untuk bersama menemukan solusi terbaik. 

Madina Islamic School memberikan Education Counseling Service yang mencakup observasi dan psikotes saat penerimaan siswa baru, wawancara orang tua, tumbuh kembang dan kesehatan mental siswa, serta pengenalan minat dan bakat.

Hal ini sejalan dengan visi Madina School menjadi lembaga pendidikan terpadu yang mampu menghasilkan generasi dengan kapasitas global dan berkarakter, yang memiliki integritas sebagai insan kamil, yang siap membangun masyarakat yang beradab.

Memperkuat visi tersebut, Madina Islamic School menjalankan misi antara lain:

  1. Menghasilkan peserta didik yang memiliki aqidah yang lurus, ibadah yang sesuai, wawasan yang luas, akhlak yang mulia, kreativitas, kemandirian dan prestasi, serta partisipasi yang optimal dalam pengelolaan sekolah
  2. Untuk mengintegrasikan ilmu dan pengetahuan ke dalam kehidupan, menurut pandangan hidup Islam
  3. Mengembangkan dan menerapkan ilmu pengetahuan di lembaga-lembaga yang berkualitas global berdasarkan nilai-nilai Islam universal 

Untuk mencetak generasi Insan Kamil, Madina School menempatkan Al-Qur'an dan As-Sunnah sebagai inti dari semua keberadaan, dan pedoman 'paling' dan sumber segala sesuatu. keterampilan, pengetahuan, kompetensi akademik dan sistem pendidikan agar seseorang berhasil dalam hidupnya sendiri dan pada saat yang sama berkontribusi dalam ikhiar panjang perbaikan umat manusia.

Komentar

Artikel Populer