Featured Post
Begini Cara Mengukur Kecerdasan Emosional (Bagian Pertama)
- Dapatkan link
- X
- Aplikasi Lainnya
Rekan pembaca, ternyata ada lho cara khusus menguji tingkat ketinggian Emotional Quotient (EQ) atau kecerdasan emosional tiap individu. Namun, belum ditemukan cara yang memadai dalam meneliti keakurasian hasil hitungan tersebut.
Empat Trik Utama Menghitung EQ
Jadi, metode yang ditawarkan saat ini belum layak digunakan untuk memprediksi keberhasilan atau kegagalan seseorang diakitkan dalam bekerja, karir, dan kehidupan. Hal ini menjadi tantangan dalam pendekatan utama tema penghitungan kecerdasan emosional (EQ). Kendati demikian, cara ini bisa diterapkan sebagai gambaran umum dalam mendukung analisis kegiatan terkait kecerdasan emosional.
Pertama:
Di antara trik utama yang digunakan untuk
menghitung kecerdasan emosional adalah EQI (Emotional Quotient Inventory).
Trik ini ditemukan Dr. Reuven Baron sejak seabad lalu. Ini adalah ujian yang
dilakukan sendiri oleh si peserta ujian. Caranya, seseorang menjawab sendiri
daftar pertanyaan- pertanyaan yang diajukan.
Ujian ini diciptakan dalam rangka terapi klinis
untuk mengetahui kesehatan emosi seseorang. Hingga kini, ujian ini telah
dilakukan pada ribuan orang, dan hasilnya dianggap cukup akurat, meski kita
belum yakin akan kemampuannya untuk memprediksi sejauh mana seseorang akan
berhasil dalam kerjanya.
Dalam sebuah studi, hasil ujian ini dianggap akurat
memprediksi keberhasilan seseorang untuk bergabung di Angkata Udara. Angkatan Udara Amerika telah mengeluarkan sekitar 3 juta
Dolar per tahun untuk mempraktikkan ujian ini, dan menyeleksi
calon perwira berdasarkan hasil ujian tersebut. Hasilnya, para perwira yang
direkrut dalam AU, dengan dasar
hasil ujian EQ tersebut, terbukti bisa menjalankan tugas dengan
baik. Hasil ujian EQ sama sekali tidak dipengaruhi asal-usul ras atau bangsa.
Ujian ini tersusun atas 133 pertanyaan, dengan durasi hanya
sekitar setengah
jam. Jawaban yang diberikan peserta ujian memberikan estimasi
umum tingkat EQ-nya, selain juga memberikan estimasi yang berkaitan
dengan 5 dimensi berikut:
1. Sikap atau hubungan seseorang terhadap dirinya
sendiri:
a. menghargai diri sendiri
b. mengenali emosi diri sendiri
c. merasa independen
d. mewujudkan tujuan yang telah ditetapkan sendiri
2.Hubungan seseorang dengan orang lain:
a. empati terhadap orang lain
b. punya tanggung jawab sosial
c. karakter hubungannya dengan orang lain
3. Mampu beradaptasi:
a. aktif merespon realitas
b. memiliki fleksibilitas atau kelenturan
c. menangani masalah
4. Cara Menyikapi kesulitan:
a. mampu mengatasi kesulitan dan kegelisahan
b. mampu mengendalikan reaksi diri sendiri
5. Emosi secara umum:
a. optimis
b. bahagia
Kedua:
Ujian kedua adalah Skala EQ Multifaktor (MEIS-Multifactor Emotional Intelligence Scale). Ini adalah ujian untuk mengukur kemampuan seseorang dalam menghadapi, membedakan, memahami, dan menyikapi emosinya.
Ketiga:
Ujian ketiga adalah Menghitung Kompetensi Emosi (ECI-Inventory Emotional Competence). Ini adalah ujian 360°, di mana seseorang diminta untuk menjawab pertanyaan-pertanyaan seputar orang yang hendak dihitung EQ-nya-yang telah dia kenal. Pertanyaan-pertanyaan dipilah- pilah untuk menghitung 20 kemampuan atau dimensi EQ. Ini adalah skala baru, dan setengah bagiannya diadopsi dari skala-skala lain yang beragam. Dewasa ini, tidak ada kajian yang mengisyaratkan kemampuan-rekaan yang dihasilkan oleh ujian ini.
Keempat:
Ada ujian lain yang diterapkan dalam kerja- kerja
perdagangan atau yang biasa disebut EQ Map, meskipun ujian akurasi masih perlu
ditinjau dan diuji lagi. Masih ada lagi
beberapa materi ujian yang kurang begitu populer. Materi ujian ini bersifat
individual dan cakupannya terbatas. Sebagian di antaranya hanya mencakup 12
sampai 33 pertanyaan.
Perlu disinggung di sini, bahwa kecerdasan emosional (EQ) mencakup
beragam kemampuan dan potensi yang selama bertahun-tahun telah dikaji dalam
ranah kajian psikologi. Karena itu, cara lain untuk mengukur EQ adalah dengan
mengukur kemampuan dan potensi tersebut secara parsial, di mana akumulasi
kemampuan dan potensi tersebut membentuk Emotional Quotient atau kecerdasan emosional secara
umum. Ada ujian istimewa untuk mengukur kemampuan-kemampuan parsial, di
antaranya adalah ujian SASQ yang dirancang oleh Seligman. SASQ digunakan untuk
mengukur optimisme-bawaan dan optimisme yang dipelajari. SASQ terbukti mampu
mengidentifikasi orang-orang yang mempunyai
kemampuan dari berbagai kalangan, mulai dari mahasis pedagang, olahragawan, dan
lain-lain. (Schulman: 1995).
Dinukil dari buku Kecerdasan & Kesehatan Emosional Anak, referensi Penting bagi Para Pendidik & Orang Tua karya DR. Makmum Mubayidh, Pustaka Al Kautsar (cetakan ketiga, Juni 2007).
- Dapatkan link
- X
- Aplikasi Lainnya
Komentar
Posting Komentar