Featured Post

Indonesia Bisa Jadi Mediator di Tengah Ketegangan Dunia

  

Dampak Perang Rusia vs Ukraina  bagi Keamanan Global dan Indonesia

Perang Rusia-Ukraina dan di Timur Tengah merupakan tragedi internasional yang menjadi beban banyak negara saat ini, termasuk Indonesia.


Mitra Strategis 

Negara yang tentu paling terdampak dari adanya perang ini, tentu di masing-masing regional di Eropa. Kawasan ini yang paling mendapatkan efek terberat dari perang tersebut. Betapa tidak, misal, hampir separuh dari kebutuhan energi di Eropa diimpor dari Rusia. 

Walaupun perang tersebut tidak berdampak langsung terhadap Indonesia. Namun  perkembangan politik dan hubungan internasional, juga ekonomi, secara menengah dan jangka panjang akan menjadi pengaruh yang tidak bisa kita remehkan, terutama terkait masalah energi. 

Demikian tutur Wakil Ketua Umum ICMI Andi Anzhar Cakra Wijaya dalam Webinar Nasional ICMI PusatDampak Perang Rusia vs Ukraina, dan Timur Tengah bagi Keamanan Global dan Indonesia”, Jumat 21 Juni 2024. 



Sebagai negara yang menerapkan diplomasi politik luar negeri bebas aktif, lanjut Andi Anzhar, Indonesia dapat mengambil peran yang strategis. Indonesia memilki
sikap politik yang kuat dengan menjadi mediator.    

“Indonesia merupakan bagian dari PBB dan ASEAN yang harusnya mampu memainkan peran yang signifikan tentunya sebagai mediator,” tandasnya. 

Diakui, posisi Indonesia agak dilematis, mengingat kepentingan-kepentingan politik, dan ekonomi kita banyak saling tersangkut dengan kedua negara yang sedang bertikai yakni Rusia-Ukraina. 

Maka, Waketum ICMI Andi Anzhar Cakra Wijaya membeberkan, sebagai anggota G20, Indonesia bersama Rusia harus mencoba melakukan tindakan yang diperlukan sebagai penengah. Karena dalam banyak hal, Indonesia dipandang sebagai mitra strategis baik oleh Rusia maupun Ukraina. Sehingga sebetulnya Indonesia mempunyai potensi yang kuat untuk menjadi mediator dalam perang tersebut. 

Ketua Koordinasi Hubungan Internasional Majelis Pengurus Pusat ICMI  Yasril Ananta Baharuddin memberikan sambutan dalam Webinar Majelis Pengurus Pusat ICMI bidang Hubungan Luar Negeri ini. Adapun sambutan oleh Ketua Umum ICMI Arif Satria. 

Webinar akhir pekan ICMI ini menghadirkan pembicara antara lain Duta Besar Indonesia untuk Ukraina (2017-2021/ Dewan Pakar ICMI Pusat Yuddy Chrisnandi, . Kabalitbang Kementerian Luar Negeri RI Yayan Mulyana,  dan Pengamat Timur Tengah/ Dosen Sekolah Kajian Stratejik dan Global Universitas Indonesia (SKSG UI) Mulawarman Hannase. Bersama Moderator oleh Ketua Departemen Kajian Internasional Majelis Pengurus Pusat ICMI Gugun Gumilar. 

Komentar

Postingan populer dari blog ini