Pancasila
berhasil diwujudkan sebagai
amal perbuatan oleh perusahaan multinasional Gobel Grup lewat
tangan dingin Thayeb Mohammad Gobel.
Upacara 17 Agustus dan Daycare
Jurnalis senior Nashin Masha menuturkan, bagaimana buah yang dipetik dari pengamalan nilai Pancasila yang diterapkan Gobel Grup ini melampaui zamannya.
“Ada tujuh prinsip perusahaan, ada free
talking, makanya di sana tidak ada demo buruh, menciptakan hubungan
industrial Pancasila, serta ada upacara 17 Agustus. Ini di perusahaan lho, bukan di sekolahan. Ada
upacara mengempitakan makna proklamasi kemerdekaan, dan nasionalisme kebangsaan,”
ungkapnya dalam Diskusi Bulanan Majelis Pengurus Pusat (MPP) Pemuda ICMI Gagasan
Praksis Ideologi Pancasila, Jumat, 07 Februari 2025, ICMI Center, Jakarta.
Nasihin melanjutkan, tujuh prinsip perusahaan Gobel ini termasuk mengutamakan berbakti kepada negara melalui industri. Prinsip ini menanamkan semangat kebangsaan dan nasionalisme kepada seluruh karyawan. Gobel Grup juga mendirikan koperasi karyawan, menyediakan klinik kesehatan, pendidikan, dan fasilitas daycare.
Di saat konsep daycare belum lazim diterapkan di perusahaan, Gobel Grup sudah memiliki ruang khusus untuk kebutuan ibu hamil, ibu menyusui, dan penitipan anak beraktivitas. Isu daycare baru marak di tanah air setelah reformasi.
Perusahaan yang memilki falsafah perusahaan “pohon pisang” ini makin kokoh ketika menjalin kesepakatan kerja dengan Matsushita Electric Industrial Co (sekarang Panasonic) menjadi National-Gobel (kini Panasonic-Gobel).
Istilah Ekonomi Pancasila, sebut Nasihin, sudah muncul sejak akhir 1960-an ketika Emil Salim pertama kali menciptakan diksi ekonomi Pancasila. Namun, ekonomi Pancasila sebagai diskursus yang dirumuskan secara serius, dimulai saat pengukuhan Mubyarto sebagai guru besar di Fakultas Ekonomi Universitas Gadjah Mada.
Pada momentum tersebut, pakar ekonomi kerakyatan ini melontarkan gagasan ekonomi Pancasila yang dirangkai dengan kelahiran buku tentang ekonomi Pancasila di sekitar 1980-an. Sejak itu, tema ekonomi pancasila mewarnai wacana hingga menginspirasi seorang Thayeb Mohammad Gobel mewujudkan praksis Pancasila yang tidak sekadar teori dan jargon semata.
Nasihin
Masha menulis buku PRAKSIS PANCASILA: “Pengamalan Ideologi di Perusahaan
Gobel" (2024) yang mengisahkan bagaimana Thayeb Mohammad Gobel menerapkan
nilai-nilai Pancasila dalam perusahaannya.
Diskusi Bulanan MPP Pemuda ICMI digelar secara daring dan luring menghadirkan narasumber kompeten mengkaji isu aktual sebagai bekal penguatan SDM, khususnya generasi muda ICMI.
Posting Komentar untuk "Gobel Group, Perusahaan Multinasional yang Amalkan Nilai Pancasila "